Senin, 22 September 2014

Ketentuan Islam tentang upah

Dalam kehidupan manusia, tidak semua orang dapat bekerja untuk dirinya sendiri, karena ketiadaan modal kerja, sehingga harus bekerja untuk orang lain. Pekerja untuk orang lain bukan suatu kekurangan karena Rasul pun sebelum diangkat menjadi Rasul adalah pengembala yang menadapatkan upah dari pekerjaannya sebagai penggembala kambing penduduk Mekah pada waktu itu, seperti yang terdapat dalam hadis berikut:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا بَعَثَ اللَّهُ نَبِيًّا إلا رَعَى الْغَنَمَ فَقَالَ أَصْحَابُهُ وَأَنْتَ فَقَالَ نَعَمْ كُنْتُ أَرْعَاهَا عَلَى قَرَارِيطَ لأَهْلِ مَكَّةَ [1]

Dari Abu Hurairah, Rasul bersabda: Allah tidak mengutus Rasul kecuali sebelumnya ia sebagai pengembala, sahabat bertanya Anda ya Rasul. Rasul menjawab: Aku mengembala kambing penduduk Mekah dengan upah beberapa qirath.

Dari hadis di atas diketahui bahwa bekerja untuk orang lain bukan pekerjaan yang tidak layak, bahkan Rasul sendiri sebelum bi’sah menjadi pekerja untuk orang lain. Pekerjaan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan rizki Allah adalah dengan menggembalakan binatang ternak. Penggembala mengerahkan tenaga dan waktunya untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan makan dan minum binatang yang digembalakan.

Di negara kita sebagian besar rakyatnya merupakan tenaga kerja pada instansi pemerintah, yayasan, dan pabrik. Hal itu disebabkan karena tidak semua orang dapat menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri.

Upah atau gaji harus dibayarkan sebagaimana yang diisyaratkan Allah dalam Al-Qur’an surat Ali Imran: 57, bahwa setiap pekerjaan orang yang bekerja harus dihargai dan diberi upah/gaji. Tidak memenuhi upah bagi para pekerja adalah suatu kezaliman yang tidak disukai Allah.

Tidak ada alasan untuk tidak membayar upah apabila pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja telah selesai dikerjakannya. Bahkan dalam salah satu hadis qudsi orang yang tidak mau membayar upah dinyatakan sebagai musuh Allah sebagaimana dalah hadis berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى ثَلاثَةٌ أَنَا خَصْمُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَجُلٌ أَعْطَى بِي ثُمَّ غَدَرَ وَرَجُلٌ بَاعَ حُرًّا فَأَكَلَ ثَمَنَهُ وَرَجُلٌ اسْتَأْجَرَ أَجِيرًا فَاسْتَوْفَى مِنْهُ وَلَمْ يُعْطِهِ أَجْرَهُ [2]

Abu Hurairah berkata bahwa Rasul bersabda firman Allah: ada tiga yang menjadi musuh Saya di hari kiamat, 1. Orang yang berjanji pada-Ku kemudian ia melanggarnya 2. Orang yang menjual orang merdeka lalu ia memakan hasil penjualannya 3. Orang yang mempekerjakan orang lain yang diminta menyelesaikan tugasnya, lalu ia tidak membayar upahnya

Ibnu Majah telah meriwayatkan dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma dan Thabrani meriwayatkan dari Jabi radhiallahu ‘anhu serta Abu Ya’la juga meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَعْطُوا الأَجِيْرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ

“Berikanlah upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering.”

Para ulama telah menganggap bahwa menunda pembayaran gaji pekerja atau tidak memberikannya setelah pekerjaan diselesaikan, termasuk dosa besar berdasarkan ancaman yang sangat dahsyat ini. Karena, penundaan pembayaran dari orang yang kaya merupakan bentuk kezaliman, sebagaimana yang disebutkan dalam pembahasan ghashab. Di antara bentuk kezalimannya adalah tidak memberikan sama sekali hak-hak pekerja, sedang para pekerja tidak memiliki bukti. Bahkan, terkadang membebaninya dengan pekerjaan atau menambah waktu kerja (lembur), tapi hanya memberikan gaji pokok saja tanpa membayar pekerjaan tambahan atau waktu lembur dengan memanfaatkan momentum minimnya lowongan pekerjaan dan kelemahan pihak pekerja. Terkadang pula, terjadi penundaan pembayaran gaji dan tidak memberikannya kecuali dengan usaha keras para pekerja dengan tujuan agar para pekerja melepaskan haknya dan tidak menuntuk haknya kembali. Atau, ada yang bermaksud menggunakan upah pekerja tersebut untuk usahanya dan mengelolanya, sedangkan si pekerja yang miskin tersebut tidak memiliki bahan makanan untuk diri dan keluarganya.

Dari hadis di atas, terlihat bahwa Allah memusuhi semua orang yang menzalimi orang lain, namun dalam hadis ini ada penguatan terhadap tiga jenis praktek penzaliman (pelanggaran sumpah atas nama Allah; trafiking (penjualan orang), dan tidak membayar upah pekerja).[3] Penzaliman yang dilakukan dengan tidak membayar upah, karena jerih payah dan kerja kerasnya tidak mendapatkan balasan, dan itu sama dengan memakan harta orang lain secara tidak benar.

Hadis ini menjadi dalil bahwa upah merupakan hak bagi pekerja yang telah menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya. Sebagai pengimbang dari kewajibannya melakukan sesuatu, maka ia mendapatkan upah sesuai dengan yang telah disepakati bersama.

Pekerja atau orang yang mempekerjakan, sebelumnya harus membicarakan penentuan upah/gaji yang akan diterima oleh pekerja. Karena hal itu akan berpengaruh pada waktu pembayaran upah atau gaji. Besar upah/ gaji di negara kita baik di instansi pemerintah atau pabrik telah ditentukan besarnya upah/gaji yang akan diterima pekerja sekali gus waktu penerimaan upah/gaji, ada yang harian, mingguan, 2 mingguan dan ada yang bulanan.

Untuk mengetahui bagaimana Islam mengatur hal ini, upah yang diberikan oleh Rasul kepada para pekerja penduduk Khaibar adalah seperdua dari hasil yang diperoleh.[4] Upah tersebut bisa juga dengan cara memberikan sesuai dengan upah/gaji yang biasa sesuai dengan profesionalitas pekerja. Seperti gaji PNS ada standar untuk golongan dan jabatan tertentu. Begitu juga dengan gaji pekerja pabrik dan pegawai suatu yayasan atau honor di suatu perusahaan.

[1] al- Bukhari, juz 2, h. 849, Ibnu Majah, juz 2, h. 727.
[2] al- Bukhari, op.cit., juz 2, h. 853 dan Ibnu Majah, op.cit., juz 2, h. 816.
[3] al-Syaukani, op.cit., jilid 3, juz 6, h. 35 dan al-Kahlani, op.cit., juz 3, h. 80.
[4] al- Bukhari, op.cit., juz 2, h. 860.



Read more

Jumat, 16 Maret 2012

Dirimu Yang Ada DiHatiku

Percayalah padaku wahai kasihku
Hanya dirimulah yang ada dihatiku
Memang sulit mungkin untukmu untuk mempercayaiku
Tapi yakinlah padaku, aku tak akan menyakitimu

Mungkin kamu perlu bukti untuk mengetahui kesetiaanku
Aku tak bisa serius seperti yang kamu mau
Karena beginiliah diriku, selalu tersenyum bila menghadapi sesuatu
Tak ada yang ku bohongi tentang perasaanku padamu

Bila kamu telah mengerti perasaanku
Cintailah aku sepenuh hatimu
Dan aku akan membahagiakanmu
Karena senyumulah ketentramanku


Read more

Jumat, 17 Februari 2012

KONSEP DASAR PELAPORAN KEUANGAN

Konsep dasar pada umumnya, merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakterisitik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan.
Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI )
Ada dua konsep dasar yang disebut secara spesifik dalam rerangka konseptual IASC, antara lain :
1.    Basic akrual ( accrual basis )
2.    Usaha berlanjut ( going concern )
Paul Grady
Grady mendeskripsi konsep dasar sebagai konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang melekat pada statemen keuangan. Kesepuluh konsep tersebut antara lain :
1.    Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribdi
2.    Entitas bisnis spesifik
3.    Usaha berlanjut
4.    Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun
5.    Konsistensi antara periode untuk entitas yang sama
6.    Keanekaragaman perlakuan akuntansi di antara entitas independent
7.    Konservatisma
8.    Keterandalan data melalui pengendalian internal
9.    Materialitas
10.  Ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran
Accounting Principles Board ( APB )
APB menyebut konsep dasar sebagai ciri – ciri dasar dan memuatnya dalam APB statemen. APB mengidentifikasi tiga belas konsep dasar yang merupakan karakteristik lingkungan diterapkannya akuntansi yaitu :
1.    Entitas akuntansi
2.    Usaha berlanjut
3.    Pengukuran sumber ekonomik dan kewajiban
4.    Periode – periode waktu
5.    Pengukuran dalam unit uang
6.    Akrual
7.    Harga pertukaran
8.    Angka pendekatan
9.    Pertimbangan
10.  Informasi keuangan umum
11.  Statemen keuangan berkaitan secara mendasar
12.  Substansi daripada bentuk
13.  Materialitas
Kesatuan Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi.
Batas Kesatuan
Walaupun secara yuridis kesatuan usaha didukung keberadaannya, batas kesatuan usha dari segi akuntansi bukanlah kesatuan yuridis atau hukum melainkan kesatuan ekonomik. Dimana akuntansi memperlakukan badan usaha sebagai suatu kesatuan ekonomik daripada kesatuan yuridis.
Persamaan Akuntansi
Agar penyusunan statemen keuangan dapat dilakukan dengan cepat, system akuntansi harus di organisasi atas dasar persamaan akuntansi.
Hubungan fungsional antar buku besar ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan – Biaya
Arti Penting Laporan Periodik
Dengan konsep kontinuitas usaha, perusahaan berusaha untuk terus maju dan berkembang. Untuk mengetahui seberapa maju dan berkembangnya perusahaan yang dijalankan, maka perusahaan tersebut harus membuat laporan mengenai perusahaan secara periodik. Jika perusahaan tidak membuat laporan secara periodik, maka sulit untuk menentukan keputusan lebih lanjut.
Keterbatasan Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi hanya merupakan sebagian hak eksternal dan manajemen. Lebih dari itu, walaupun segala pertimbangan dan kebijakan didasarkan pada data akuntansi secara cukup mendalam. Pada akhirnya keputusan yang dihasilkan akan mencerminkan juga pengaruh data non akuntansi dan akan diwawancarai dengan hal – hal yang sangat kualitatif dan subjektif.
Saat Pengakuan Nilai Tambah
Konsep dasar ini mempunyai implikasi penting terhadap saat pengakuan tambahan manfaat produk fisis yang dihasilkan. Dan jika tidak diketahui secara objektif dan meyakinkan berapa besarnya nilai tambahan tersebut, maka nilai tambah ini akan terealisasi kalau produk telah terjual dan asset ( kos ) baru masuk ke dalam kesatuan usaha.
Asas Akrual atau Himpun
Asas akrual adalah asas dalam pengakuan pendapatan dan biaya yang menyatakan bahwa pendapatan diakui pada saat hak kesatuan timbul lantaran penyerahan barang atau jasa ke pihak luar dan biaya diakui pada saat kewajiban timbul dikarenakan penggunan sumber ekonomik yang melekat pada barang dan jasa yang diserahkan tersebut.
Pengakuan Hak Milik Pribadi
Konsep ini menyatakan bahwa pengakuan hak milik pribadi harus dilindungi atau diakui secara yuridis. Tanpa konsep ini, kesatuan usaha tidak dapat memiliki sumber ekonomik atau asset. Karena pemilikan merupakan salah satu cara untuk memperoleh penguasaan. Salah satu bentuk perlindungan adalah adanya kewajiban untuk mempertanggungjawabkan kekayaan yang dipercayakan pengelolaannya kepada pihak lain.
Konservatisma
Konservatisma adalah sikap atau aliran dalam menghadapi ketidakpastian untuk mengambil tindakan atau keputusan atas dasar munculan yang terjelek dari ketidakpastian tersebut.
Sikap konservatif juga mengandung makna sikap berhati – hati dalam menghadapi risiko dengan cara bersedia mengorbankan sesuatu untuk mengurangi atau menghilangkan risiko.
Jika akuntansi menganut konsep dasar konservtisma, dalam menyikapi ketidakpastian, akuntansi ( penyusun standar ) akan menentukan pilihan perlakuan atau prinsip akuntansi yang didasarkan pada munculan ( keadaan, harapan kejadian,atau hasil ) yang dianggap kurang menentukan.
Manfaat Konsep Dasar
Konsep dasar berfungsi :
1.    Sebagai landasan penalaran pada tingkat perekayasaan
2.    Untuk menentukan konsep, prinsip, metoda, atau teknik yang akan dijadikan standar bagi penyusun standar.

DAFTAR PUSTAKA
Syafri, Sofyan Harahap. Teori Akuntansi edisi revisi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2010
Suwardjono, teori akuntansi, Yogyakarta: 2009
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. BPFE: Yogyakarta



Read more

RERANGKA KONSEPTUAL – SUATU MODEL PELAPORAN KEUANGAN

Salah satu model adalah rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FSAB yang diwujudkan dalam seperangkat pernyataan resmi yang disebut Statement of Financial Accounting Concepts.
Rerangka FASB memuat empat komponen konsep utama yaitu :
1.    Tujuan pelaporan  keuangan (bisnis dan nonbisnis)
2.    Karakteristik kualitatif informasi
3.    Elemen statemen keuangan
4.    Pengukuran dan pengakuan (termasuk penggunaan nilai sekarang)
Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan adalah ke arah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan dicurahkan. Tujuan pelaporan menentukan konsep – konsep dan prinsip – prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan.
Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional merupakan suatu tujuan masyarakat atau organisasi secara keseluruhan tanpa memperhatikan tujuan / motivasi masing – masing individual di dalamnya.
Tujuan Bersama
Tujuan bersama adalah satu atau beberapa tujuan individual yang sama dengan tujuan individual lainnya. Tujuan fungsional disusun tanpa memperhatikan tujuan – tujuan individual, sedangkan tujuan bersama ditentukan dengan mengidentifikasi dahulu tujuan – tujuan individual selanjutnya memilih tujuan – tujuan individual ( seluruh anggota masyarakat ) yang sama untuk dijadikan tujuan kegiatan sosial.
Tujuan Kelompok Dominan
Dalam tujuan ini keputusan yang akan diambil adalah tujuan dari kelompok yang dominan. Kelompok yang dominan adalah kelompok yang memiliki pengaruh sangat kuat dalam pengambilan keputusan atau tindakan dari semua anggota masyarakat. Sedangkan bagi kelompok yang non – dominan tujuannya tidak menjadi relevan atau dianggap terlalu lemah untuk mempengaruhi kegiatan sosial.
Konteks Lingkungan Tujuan Pelaporan
FSAB menyatakan bahwa tujuan pelaporan tidak dapat ditentukan secara langsung dari lingkungan penerapan laporan keuangan. Maksudnya tujuan pelaporan harus dikaitkan dengan tujuan sosial dan ekonomik Negara masing – masing tempat dimana laporan keuangan tersebut dijalankan. Oleh karena itu tujuan pelaporan harus dikembangkan atas dasar sifat kegiatan dan keputusan ekonomik para pemakai yang terlibat di dalamnya.
Tujuan Utama Pelaporan Keuangan dalam rerangka Konseptual FSAB :
1.    Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam membuat keputusan - keputusan investasi, kredit, dan semacamnya yang rasional.
2.    Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai (assessing) jumlah, saat terjadi, dan ketidakpastian penerimaan kas mendatang (prospective cash receipts) dari deviden atau bunga dan pemerolehan kas (proceds) mendatang dari penjualan, penebusan, atau  jatuh temponya sekuritas atau pinjaman.
3.    Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomik suatu badan usaha, klaim terhadap sumber-sumber tersebut (kewajiban badan usaha untuk mentransfer sumber daya ekonomik ke entitas lain dan ekuitas pemilik) dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya badan usaha dan klaim terhadap sumber daya tersebut.
Karakteristik dan keterbatasan informasi
Karakteristik dan keterbatasan informasi, yaitu:
1.    Lebih berkaitan dengan badan usaha atau perusahaan daripada dengan industri atau ekonomi secara keseluruhan.
2.    Lebih merupakan informasi kuantitatif yang bersifat pendekatan daripada penghitungan yang sifatnya lebih pasti.
3.    Sebagian besar merefleksi pengaruh kejadian transaksi yang telah terjadi (histories).
4.    Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh mereka yang mengambil keputusan tentang badan usaha.
5.    Penyediaan dan penggunaannya memerlukan atau melibatkan kos sehingga pertimbangan kos manfaat dapat membatasi apa yang harus dilaporkan.

Tujuan Pelaporan Entitas Non – bisnis
Tujuan utama ( Primary Objectives ):
1.    Pelaporan keuangan organisasi non - bisnis harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam membuat keputusan - keputusan rasional tentang alokasi dana ke organisasi tersebut.
Tujuan-tujuan spesifik ( Spesific Objctives ) :
2.    Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai ( assessing ) jasa – jasa yang disediakan organisasi dan kemampuannya untuk terus menyediakan jasa – jasa tersebut.
3.    Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai ( assessing ) bagaimana para manajer organisasi non – bisnis  telah melaksanakan tanggung jawab kepengurusannya dan aspek – aspek lain kinerjanya.
4.    Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat tentang sumber daya, kewajiban, dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya dan hak atas sumber daya tersebut.
5.    Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang kinerja organisasi selama satu periode. Pengukuran periodik perubahan –perubahan jumlah dan sifat asset bersih organisasi non – bisnis dan informasi tentang upaya – upaya dan hasil jasa ( service efforts and accomplishments ) organisasi secara bersama menunjukkan informasi yang paling bermanfaat dalam menilai kinerja organisasi.
6.    Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang bagaimana organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas atau sumber likuid lain, tentang pinjaman dan pelunasannya, dan tentang faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.
7.    Pelaporan keuangan harus mencakupi penjelasan – penjelasan dan interpretasi – interpretasi untuk membantu para pemakai memahami informasi keuangan yang disediakan.

Ciri – ciri tujuan pelaporan organisasi non – bisnis :
1.    Penerimaan sumber ekonomik yang cukup besar dari penyedia jasa yang tidak mengharapkan untuk menerima imbalan atau manfaat yang proposionl dengan sumber ekonomik yang diserahkan.
2.    Tujuan operasi selain menyediakan / menjual barang dan jasa untuk mendatangkan laba atau setara laba.
3.    Tidak terdapatnya hak kepemilikan dengan proporsi tertentu / pasti yang dapat di jual, dipindahtangankan, atau ditarik, atau yang mengandung hak yuridis atas bagian dari sisa kekayaan dalam hal organisasi dilikuidasi / dibubarkan.
Karakteristik Kualitatif Informasi
FASB merumuskan kualitas spesifik dalam dua kategori yaitu primer (primary) beserta unsur-unsurnya (ingredients), dan sekunder (secondary/interactive).
    Kualitas primer terdiri atas:
1.    Kerelavanan atau keterpautan atau relevansi (relevance) dan keterandalan atau reliabilitas (reliability).
-    Nilai prediktif
-    Nilai balikan
-    Ketepat waktuan
2.    Keterandalan atau reliabilitas atau keberpautan atau relevansi (relevance)
-    Keterujian atau variabilititas (variability)
-    Ketepatan penyimbolan (representational faithfulness)
    Kualitas sekunder terdiri atas :
1.    Keterbandingan (comparability)
2.    Konsistensi (consistency)
3.    Kenetralan atau netralitas (neutrality)
Elemen – elemen statemen keuangan
Berikut adalah elemen – elemen secara eksplisit yang diidentifikasi  FASB, antara lain :
1.    Aset
2.    Kewajiban
3.    Ekuitas atau asset bersih
4.    Investasi oleh pemilik
5.    Distribusi ke pemilik
6.    Laba komprehensif
7.    Pendpatan
8.    Biaya
9.    Untung
10.  Rugi
Perubahan Posisi Keuangan
Aset, kewajiban, dan ekuitas sebagai elemen posisi keuangan dapat berubah akibat tiga hal yaitu :
1.    Kejadian, adalah terjadinya suatu perkara atau urusan yang mempunyai konsekuensi terhadap suatu entitas.
2.    Keadaan, adalah suasana atau seperangkat kondisi yang berkembang dari suatu kejadian atau serangkaian kejadian yang berkulminasi pada situasi tak terduga atau sulit diduga.
3.    Transaksi, adalah salah satu bentuk kejadian eksternal yang melibatkan transfer sesuatu yang bernilai ( manfaat ekonomi masa datang ) antara dua entitas atau lebih.
Pengaruh ketiga hal di atas dapat terjadi pada setiap elemen asset, kewajiban, atau ekuitas saja atau pada dua atau tiga elemen sekaligus.
Pengukuran Dan Pengakuan
Pelaporan dan Statemen Keuangan
FSAB menyatakan bahwa statemen keuangan adalah media utama atau ciri sentral  pelaporan keuangan. Pengukuran dan pengakuan menentukan lingkup pelaporan keuangan yang wajib disajikan melalui seperangkat penuh statemen keuangan.
Seperangkat Statemen Keuangan
Tujuan pelaporan, krakteristik kualitatif, dan elemen – elemen keuangan akan menentukan jenis statemen apa saja yang membentuk penuh statemen keuangan.
FSAB menyatakan bahwa seperangkat statemen keuangan untuk suatu periode harus menunjukkan informasi sebagai berikut :
1.    Posisi keuangan pada akhir periode tersebut
2.    Laba untuk periode tersebut
3.    Laba komprehensif untuk periode tersebut
4.    Aliran kas selama periode tersebut
5.    Investasi oleh dan distribusi ke pemilik selama periode tersebut
Pengukuran
Pengukuran adalah penentuan besarnya unit pengukur ( jumlah rupiah ) yang akan diletakkan pada suatu objek ( elemen atau pos ) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian, atau keadaan untuk merepresentasi makna atau atribute objek tersebut. Pengertian pengukuran diatas bersifat umum atau luas tidak dibatasi untuk pengukuran pada saat suatu objek terjadi (diperoleh) atau pada saat suatu objek.
Pengakuan
Secara konseptual, pengakuan adalah penyajian suatu informasi melalui statemen keuangan sebagai ciri sentral pelaporan keuangan.
Secara teknis, pengakuan merupakan pencatatan secara resmi ( penjurnalan ) suatu kuantitas ( jumlah rupiah ) hasil pengukuran ke dalam system  akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebut akan mempengaruhi suatu pos terefleksi ke dalam statemen keuangan.
Rerangka konseptual harus menetapkan kriteria pengakuan umum untuk dijadikan dasar bagi penyusun standar untuk menentukan teknik atau prosedur pengakuan dalam bentuk standar akuntansi.
FASB menetapkan empat kriteria pengakuan fundamental (konseptual) sebagai berikut :
1.    Definisi (definitions )-- Suatu pos harus memenuhi definisi elemen statemen keuangan.
2.    Keterukuran (measureability) -- Suatu pos harus mempunyai atribut yang berpaut dengan keputusan dan dapat diukur dengan tingkat keterandalan yang cukup.
3.    Keberpautan (relevance) -- Informasi yang dikandung suatu pos mempunyai daya untuk membuat perbedaan dalam keputusan pemakai.
4.    Keterandalan (reliability) -- Informasi yang dikandung suatu pos secara tepat menyimbolkan fenomena, teruji (terverifikasi), dan netral.

DAFTAR PUSTAKA
Syafri, Sofyan Harahap. Teori Akuntansi edisi revisi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2010
Suwardjono, teori akuntansi, Yogyakarta: 2009
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. BPFE: Yogyakarta



Read more

PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN

Pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara saksama untuk pengendalian alokasi sumber daya secara automatis melalui mekanisme sistem ekonomik yang berlaku. Dalam pelaporan keuangan, pengendalian secara automatis dicapai dengan ditetapkannya suatu pedoman pelaporan keuangan yaitu PABU / GAAP, termasuk didalamnya standar akuntansi.
Proses Perekayasaan
Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisma pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang tercapainya tujuan negara.
Alur cerita proses perekayasan pelaporan keuangan sebagai berikut :
1.    Tujuan negara dijabarkan dalam tujuan pelaporan keuangan, diharapkan pencapaian tujuan akuntansi dapat membantu tercapainya tujuan negara.
2.    Adapun pertanyaan – pertanyaan perekayasaan melibatkan pertimbangan dan pemilihan berbagai gagasan tentang idoelogi, filosofi, paradigma, dan konsep dasar untuk menjamin agar tujuan pelaporan tercapai. Gagasan yang dipilih tentunya adalah gagasan yang cocok dengan lingkungan diterapkannya akuntansi agar hasil perekayasaan menjadi efektif sebagai alat.
3.    Konsep yang dijalannkan harus sesuai dengan standar akuntansi dan acuan lainnya sehingga membentuk prinsip akuntansi berterima umum ( PABU ).
4.    Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan diberitakan melalui media informasi, agar dapat dimengerti oleh para pemakai informasi laporan keuangan tersebut.
Pada dasarnya proses perekayasaan ini adalah proses untuk menjawab pertanyaan mendasar yaitu bagimana suatu kegiatan operasi perusahaan disimbolkan dalam bentuk statemen keuangan sehingga orang yang dituju dapat membayangkan operasi perusahaan secara finansial tanpa harus menyaksikan secara fisis operasi perusahaan.
Hendrikson menguraikan aspek – aspek yang harus dipertimbangkan dalam proses perekayasaan untuk menghasilkan rerangka teoritis akuntansi, yaitu :
1.    Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik unit – unit usaha ( entitas pelapor ) dan lingkungannya.
2.    Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan dari pernyataan postulat.
3.    Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju ( pemakai ) dan kemampuan untuk memahami, menginterpretasi, dan menganalisis informasi yang disajikan.
4.    Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan
5.    Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untuk mengkomunikasi informasi tentang perusahaan dan lingkungannya.
6.    Penentuan dan evaluasi terhadap kendala – kendala pengukuran dan deskripsi unit usaha beserta lingkungannya.
7.    Pengembangan dan penyusunan pernyataaan umum yang dituangkan dalam bentuk suatu dokumen resmi yang menjadi pedoman umum dalam menyusun standar akuntansi.
8.    Perancang bangunan struktur dan format sistem informasi akuntansi untuk menciptakan, menangkap, mengolah, meringkas, dan menyajikan informasi sesuai dengan standar atau pinsip akuntansi berterima umum.
Siapa merekayasa  
Badan legislatif pemerintah (dalam hal ini DPR dan MPR) mempunyai peranan penting dalam proses perekayasaan mengingat rerangka konseptual mempunyai fungsi semacam undang-undang dasar (konstitusi). Badan legislatif membentuk komite atau tim khusus yang anggotanya berwawasan dan berpengetahuan akuntansi yang luas dan memadai.
Sebagai alternatif, penyediaan informasi diserahkan kepada profesi dan pelaku bisnis (disebut dengan pengaturan sendiri-self regulation). Mengasumsikan bahwa profesi dan pelaku bisnis adalah pihak yang paling tahu akan kebutuhan pemakai informasi keuangan.
Aspek Semantik Dalam Perekayasaan
Proses semantik ini tidak lain adalah memilih dan menyimbolkan objek – objek fisis kegiatan perusahaan yang relevan menjadi objek – objek statemen keuangan.

Konsep informasi akuntansi
Nilai informasi adalah kemampuan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam pengambilan keputusan. Simbol-simbol ( elemen-elemen ) yang termuat dalam seperangkat statemen keuangan sebenarnya tidak mempunyai makna kalau tiap elemen di interpretasi sebagai objek yang berdiri sendiri. Artinya, statemen keuangan berisii rangkaian elemen-elemen baru dapat ditangkap maknanya kalau bentuk, isi dan susunannya diartikan secara kontekstual dengan pedoman yang disepakati. Informasi semantik ini harus ditangkap secara kontekstual melalui tiga komponen sebagai satu kesatuan, yaitu elemen (objects), ukuran dalam unit moneter ( size ), dan hubungan ( relationship ) antar elemen.
Proses Saksama
Untuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal, proses perekayasaan harus dilakukan melalui tahap - tahap prosedur yang saksama dan teliti. Berikut ini adalah proses saksama ( due process ) yang dilaksanakan FASB dalam menyusun pernyataan resmi :
a.   Mengevaluasi masalah
b.   Mengadakan riset dan analisis
c.   Menyusun dan mendistribusi Memorandum Diskusi ( Discussion Memorandum )
d.   Mengadakan dengar pendapat umum ( public hearing )
e.   Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan public atas Memorandum Diskusi
f.    Menerbitkan draf awal standard ( Exposure Draft ) yang diusulkan
g.   Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tentang ED
h.   Memutuskan menerbitkan statemen atau tidak
i.    Menerbitkan statemen yang bersangkutan.
Rerangka konseptual
Dalam perekayasaan akuntansi, jawaban atas pertanyaan perekayasaan akan menjadi konsep-konsep terpilih yang dituangkan dalam dokumen resmi yang disebut rerangka konseptual.
Tanpa adanya rerangka konseptual sebagai “konstitusi” akan sangat sulit bagi penyusun standar untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik dalam menggambarkan realitas ekonomi atau untuk menilai bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif dari pada perlakuan yang lain dalam rangka mencapai tujuan sosial atau ekonomik.
Kam (1990) menguraikan manfaat rerangka konseptual sebagai berikut:
1.    memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggung-jawab dalam penyusnan atau penetapan standar akuntansi.
2.    menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang di jumpai dalam praktek yang perlakuannya belum diatur dalam standar atau pedoman spesifik.
3.    menentukan batas-batas pertimbangan ( bounds of judgment ) dalam penyusunan statemen keuangan.
4.    meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan keyakinan terhadap statemen keuangan.
5.    meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antar perusahaan.
Fundasi (berupa konsep-konsep) dan penalaran-penalaran yang melekat pada rerangka konseptual itulah yang sebenarnya membentuk teori akuntansi sebagai penalaran logis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi standar dan praktek yang berjalan dan mengembangkan (memperbaiki) standar dan praktek di masa datang.
Model
Rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FSAB, memuat empat komponen konsep penting yaitu :
1.    Tujuan pelaporan keuangan
2.    Kriteria kualitas informasi
3.    Elemen – elemen statemen keuangan
4.    Pengukuran dan pengakuan
Tiga Pengertian Penting
Sebenarnya terdapat tiga istilah penting atau konsep penting yang sangat berbeda maknanya, yaitu :
1.    Prinsip akuntansi adalah segala ideologi, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan.
2.    Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar (atau yang berwenang) untuk diberlakukan dalam suatu lingkungan / negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan negara tersebut.
3.    PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang didukung berlakunya secara resmi (yuridis), teoritis, dan praktis.
Sebagai rerangka pedoman, PABU menetapkan pedoman untuk memperlakukan suatu objek yang harus dilaporkan menyangkut hal berikut ini :
1.    Definisi, dalam hal ini PABU memberi batasan atau definisi berbagai elemen, pos, atau objek statemen keuangan atau istilah yang digunakan dalam pelaporan keuangan agar tidak terjadi kesalahan klasifikasi oleh penyusun dan kesalahan interpretasi oleh pemakai.
2.    Pengukuran / Penilaian, adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek yang terlihat dalam suatu transaksi keuangan.
3.    Pengakuan, merupakan pencatatan suatu jumlah rupiah ( kos ) ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan.
4.    Penyajian dan Pengungkapan, dalam hal ini penyajian menetapkan tentang cara – cara melaporkan elemen atau pos dalam seperangkat statemen keuangan agar elemen atau pos tersebut cukup informatif. Sedangkan pengungkapan berkaitan dengan cara penjelasan hal – hal informatif yang dianggap penting dan bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat dinyatakan melalui statemen keuangan utama.
Autoritas rerangka konseptual
Secara teoritis, rerangka konseptual seharusnya merupakan fondasi rerangka pedoman PABU. Walaupun demikian, karena rerangka konseptual disusun setelah banyak standar akuntansi diterbitkan, beberapa versi PABU menempatkan rerangka konseptual pada tingkat yang kurang autoratif. Tujuannya adalah agar akuntan publik tidak mengganti standar yang tidak sesuai dengan rerangka konseptual.

Struktur Akuntansi
Bila proses perekayasaan telah selesai serta di aplikasi, rerangka pedoman PABU telah ditentukan, dan secara operasional pelaporan keuangan telah berlangsung, maka pengertian akuntansi dan teori akuntansi secara luas dapat dilukiskan dalam suatu diagram yang disebut dengan struktur akuntansi.

DAFTAR PUSTAKA
Syafri, Sofyan Harahap. Teori Akuntansi edisi revisi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2010
Suwardjono, teori akuntansi, Yogyakarta: 2009
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. BPFE: Yogyakarta


Read more

PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI

Akuntansi keuangan membahas tentang bagimana prosedur, metoda, dan teknik pencatatan transaksi keuangan dilakukan untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan yang telah ditetapkan. Standar akuntansi memberi pedoman ( pendefinisian, pengukuran, penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen-elemen atau pos-pos laporan keuangan ) perlakuan akuntansi terhadap suatu kejadian.
Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu negara sebenarnya tidak terjadi begitu saja secara ilmiah namun praktik yang dijalankan dirancang dan dikembangkan secara sengaja untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Dan praktik akuntansi dipengaruhi oleh faktor lingkungan ( sosial, ekonomi, politis ). Karena itu, struktur dan praktik akuntansi akan berbeda antara negara yang satu dengan yang lainnya ( perbedaan muncul dikarenakan struktur dan praktik tersebut disesuaikan dengan kondisi negara, tempat dimana akuntansi tersebut dijalankan ).
Dalam bab ini teori akuntansi akan membahas perlakuan-perlakuan dan model-model alternatif yang dapat menjadi jawaban atas masalah-masalah yang dihadapi dalam praktik akuntansi. Praktik yang baik dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa suatu  landasan teori yang baik. Karena itu praktik dan profesi harus dikembangkan atas dasar penalaran.

Pengembangan Akuntansi
Akuntansi dipandang sebagai pelaksanaaan dan penerapan standar untuk menyusun seperangkat laporan keuangan. Dari sudut profesi atau praktisi, akuntansi berkepentingan dengan aspek “bagaimana”. Prinsip Akuntansi Berterima Umum / PABU ( generally accepted accounting principles / GAAP ) merupakan pedoman yang lebih luas dari pada standar akuntansi karena tidak semua perlakuan akuntansi secara eksplisit diatur dalam standar akuntansi. PABU berisi standar akunatansi ditambah dengan sumber-sumber acuan lain yang didukung berlakunya.
Di lain pihak, sebagai objek pengetahuan di perguruan tinggi. Akademisi memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktik dan teori. Dengan demikian pendidikan akuntansi di perguruan tinggi harus mampu mengubah praktik akuntansi yang dijalankan menjadi lebih baik. Namun dalam kenyataannya, proses pengajaran di perguruan tinggi tidak selalu dapat terlaksana karena berbagai faktor.

Peran Riset Akuntansi
Praktik akuntansi akan mengalami perkembangan yang pesat dan memuaskan apabila terjadi interaksi antara tiga aspek yaitu : riset, pengajaran, dan praktik.
Adapun gagasan-gagasan baru yang muncul untuk pengembangan praktik harus merupakan bahan penelitian dan pembahasan di tingkat akademik sehingga dihasilkan praktik-praktik alternatif yang dapat menjadi solusi bila terjadi masalah dalam praktik.

Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Perekayasaan merupakan proses terencana dan sistematis yang melibatkan pemikiran, penalaran, dan pertimbangan untuk memilih dan menentukan teori, penngetahuan yang tersedia, konsep, metoda, teknik serta pendekatan untuk menghasilkan suatu produk.
Dalam perekayasaan pelaporan keuangan, akuntansi memanfaatkan pengetahuan dan sains dari berbagai disiplin ilmu. Tujuan akuntansi akan menjadi kekuatan pengarah dalam merekayasa akuntansi karena tujuan tersebut akan digunakan untuk mengevaluasi kebermanfaatan dan keefektifan produk yang dihasilkan.

Teori Akuntansi Sebagai Sains
Teori akuntansi sering diartikan sebagai sekumpulan prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku dan harus dianut dalam lingkungan tertentu.
Pengertian teori adalah seperangkat konsep,  definisi, dan proposisi yang saling berkaitan. Teori berisi pernyataan-pernyataan asumsi dan hipotesis. Dan tujuan teori sendiri adalah menjelaskan ( menganalisis dan memberi alasan mengapa fenomena atau fakta seperti yang diamati ) dan memprediksi ( memberi keyakinan bahwa asumsi atau syarat yaang diteorikan besar kemungkinan merupakan suatu fenomena atau kejadian tertentu yang akan terjadi ).
Jika pengertian tersebut diterapkan untuk akuntansi, maka teori akuntansi sering dimaksudkan sebagai sains yang berdiri sendiri yang menjadi sumber atau induk pengetahuan dan praktik akuntansi. Oleh karena itu, teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang menjadi sumber acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala atau peristiwa dalam akuntansi.
Karena teori akuntansi disetarakan dengan sains, maka apa yang dibahas oleh teori ini harus memenuhi kriteria sains yaitu bebas nilai, koheren, universal, dan dapat diuji secara empiris.

Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Logis
Teori akuntansi disebut sebagai penalaran logis karena dapat memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu ( baik menurut akuntansi atau menurut traadisi ) dan tentang struktur akuntansi yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu.

Aspek Sasaran Teori
Aspek sasaran teori akuntansi ini adalah pembedan teori akuntansi menjadi teori akuntansi positif ( berisi pernyataan tentang suatu kejadian, tindakan, atau perbuatan  seperi apa adanya sesuai dengan fakta atas dasar empiris ) dan normatif ( berisi pernyataan dan penalaran untuk menilai apakah sesuatu itu baik atau buruk atau relevan atau tidak relevan dalam hubungannya dengan kebijakan ekonomik atau sosial tertentu.
Penjelasan positif diarahkan untuk memberi jawaban apakah sesuatu pernyataan itu benar atau salah  atas dasar ilmiah. Penjelasan normatif diarahkan untuk mendukung atau menghasilkan kebijakan politik sehingga bersifat pembuatan kebijakan.

Aspek Tataran Semiotika
Semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum tentang tanda-tanda dan simbol-simbol dalam bidang lingustika ( bidang kajian ilmu bahasa yang membahas fonetik, gramatika, morfologi,, dan makna kata atau ungkapan). Tanda atau simbol bhasa dan tata bahasa membentuk ungkapan bahasa yang menjadi media komunikasi.

Teori Akuntansi Semantik
Teori akuntansi semantik ini menekankan pembahasan pada masalah penyimbolan dunia nyata atau realitas ke dalam tanda-tanda bahasa akuntansi ( elemen statemen keuangan ) sehingga orang dapat membayangkan kegiatan. Oleh karena itu, teori ini banyak membahas pemdefinisian makna elemen, pengidentifikasian atribut atau karakteristik elemen sebagai bahan pendefinisian, dan penentuan jumlah rupiah elemen sebagai salah satu atribut.

Teori Akuntansi Sintatik
Teori akuntansi sintatik merupakan teori yang berorientasi untuk membahas masalah-masalah tentang bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara semantik dalam elemen-elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan. Simbol-simbol tersebut ( misalnya aset, kewajiban, dan lainnya ).
Teori sintatik meliputi hubungan antara unsur-unsur yang membentuk struktur pelaporan keuangan atau struktur akuntansi dalam suatu negara yaitu manajemen, entitas pelaporan, pemakai informasi, sistem akuntansi, dan pedoman penyusunan pelaporan.

Teori Akuntansi Pragmatik
Teori ini memusatkan perhatiannya pada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai laporan. Dengan kata lain, teori ini membahas reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi.
Teori pragmatik juga membahas berbagai hal dan masalah yang berkaitan dengan pengujian kebermanfatan informasi baik dalam konteks pelaporan keuangan eksternal maupun manajerial. Teori pragmatik banyak berisi pengujian-pengujian teori tentang hubungan antara variabel akuntansi dengan variabel perubahan atau perbedaan perilaku pemakai.

Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif merupakan proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan umum yang disepakati ( diebut premis ) ke pernyataan khusus sebagai kesimpulan. Penalaran deduktif dalam akuntansi digunakan untuk memberi penjelasan dukungan terhadap kelayakan suatu pernyataan akuntansi.

Penalaran Induktif
Penalaran induktif merupakan proses yang berawal dari suatu pernyataan atau keadaan yang khusus dan berakhir dengan pernyataan umum yang merupakan generalisasi dari keadaan khusus tersebut. Penalaran induktif dalam akuntansi pada umumnya digunakan untuk menghasilkan pernyataan umum yang menjadi penjelasan terhadap gejala akuntansi tersebut.
Pada praktiknya penalaran induktif dalam akuntansi tdak dapat dilaksanakan terpisah dengan penalaran deduktif, karena kedua penalaran tersebut saling berkaitan.

DAFTAR PUSTAKA
Syafri, Sofyan Harahap. Teori Akuntansi edisi revisi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta: 2010
Suwardjono, teori akuntansi, Yogyakarta :2009
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. BPFE: Yogyakarta



Read more

#in the deep of my heart....

mungkin memang benar
apa yang dikatakan oleh pepatah jawa
"TRESNO IKU JALARAN SOKO KULINO"

dan hati ini pun mulai menyukaimu
seiring berjalannya waktu
disaat kau menamaniku
dalam hari-hari terpurukku
disaat hatiku gundah gulana,

mungkin kamu juga merasakan hal yang sama,
karena disaat kita dipertemukan
masing-masing dari hati kita sedang rapuh,
terhianati oleh cinta.

dan memang benar
obat sakit hati adalah jatuh cinta lagi.
tapi hati ini akan tersakiiti lagi
bila orang yang kita cintai
tak meyakini akan perasaan ini....

janganlah kamu takut akan mencintai lagi
karena aku seorang lelaki sejati
yang tak akan menyakiti hati wanita
dan akan mengisi hari-harimu dengan kebahagian abadi...

#in the deep of my heart....


Read more

Jumat, 11 November 2011

Bagaimana cara menghadapi dan menyenangkan hati cewek yang sedang ngambek?

Bagaimana cara menghadapi dan menyenangkan hati  cewe yang sedang ngambek?
Pernah tidak ngerasain hal seperti yang saya rasakan ini, saat akan mengobrol dengan cewe Anda tiba-tiba saja dia ngambek, entah itu ngambek atas masalah apa. Yang pasti dia ngambek begitu saja dan Anda sebagai cowo kebingungan dengan sikapnya yang gak jelas itu. Malahan Anda berpikir kalau cewe Anda ngambek akibat Anda salah ucap. Padahal belum tentu demikian. Namun bisa saja jika cewe Anda ngambek karena pada saat itu Anda lama bales SMS, gara-gara operator sedang trouble alias jaringan error sehingga menyebabkan SMS telat nyampe. Bisa juga akibat Anda lupa kapan hari ulang tahunnya padahal dihari itu adalah hari ulang tahunnya. Semua hal seperti itu sangat mungkin terjadi. Maka, janganlah terlalu sering menebak-nebak apa yang mungkin sedang dipikirkan cewe saat dia sedang ngambek. Saya pernah, disaat cewe saya ngambek saya selalu saja kepikiran dengan kengambekannya itu, yah.. mungkin berujung dari perasaan bersalah saya. Bukannya memperbaiki kesalahan, saya malah berkali-kali meminta maaf atas kesalahan yang sebenarnya sama sekali tidak saya ketahui. Bukannya dimaafkan, pasangan saya malah tambah kesel dengan sikap saya. Aneh memang. Namun begitulah kenyataannya. Hingga kemudian saya bisa memaklumi sikap seperti itu. Ibaratkan seumpamanya ada seseorang yang menyakiti perasaan saya (ini contoh), kemudian si pembuat masalah selalu mendekati saya untuk mengucapkan kata maaf berkali-kali. Bukannya tambah adem yang ada saya malah makin kesel, apalagi lihat tampangnya yang nyebelin. Udah gitu maksa-maksa minta dimaafin. Saya yakin, Anda sebagai pembaca juga pasti bakal kepikiran hal yang sama seperti yang saya pikirkan. Kenapa bisa seperti itu?
Ilmu psikologisnya : Jika Anda selalu meminta maaf Anda sama saja seperti membuat kesalahan  yang sama berulang-ulang terhadapnya karena Anda selalu mengingatkan pada masalah yang sama, paham maksud saya?
Maka dari itu cukuplah meminta maaf sekali saja. Kalaupun dia memaafkan maka itu adalah berita baik untuk Anda. Namun jika saja Anda belum dimaafkan, jangan terlalu perfeksionis musti harus dimaafkan saat itu juga. Ingat bung, perasaan tidak bisa terobati dengan mudah begitu saja. Mungkin saja dia membutuhkan waktu. Namun, tidak semua orang akan paham bagaimana cara mengatasi cewe yang sedang ngambek. Ada yang kebingungan setengah mati, ada pula yang putus asa setelah mencoba meminta maaf berkali-kali dan ada pula yang cuek beibeh tidak peduli dengan perasaan sang cewe. Bukannya membuat hati pasangan bahagia, semua itu justru membuatnya semakin membenci. Untuk menghadapi cewe yang sedang ngambek, coba lakukan cara berikut ini. Semoga saja cara berikut menjadikan hidupmu menjadi lebih bahagia dengan pasanganmu. Membuat hidupmu menjadi lebih bermakna dengan kisah perjuangan cinta.

    Jika Anda berhadapan dengan cewe sanguis, coba tanyakan dahulu permasalahannya. Tanya seperti ini, “Ada apa?”. Jika dia berkata, “kamu nyebelin” atau “kamu jahat” berarti dia berkata hal yang sebenarnya. Maka Anda sebagai cowo harus mencoba menyenangkan hatinya. Tidak perlu minta maaf, bukan itu yang diinginkannya. dia hanya meinginginkan kamu memperbaiki kesalahan. Untuk mencari tahu apa kesalahan kamu, coba kamu ingat-ingat kesalahan yang telah kamu lakukan atau mengingatnya dengan cara memancing cewemu mengatakan kesalahan yang telah kamu perbuat. Biasanya sanguis akan beusaha jujur kepada Anda untuk menumpahkan perasaannya. Dengarkan saja apa yang dikatakan olehnya dan jangan membela diri, kemudian curahan hatinya diCERNA! Setelah itu pikirkan jawaban terbaik yang bisa kamu berikan untuknya atas dasar karena cinta. Sambil menggoda dirinya untuk menyenangkan hatinya.
   
Jika Anda berhadapan dengan tipe cewe melankolis, coba tanyakan juga permasalahannya. Tanya seperti ini, “Ada apa?”. Jika dia menjawab, “Gak apa-apa” berarti dia berusaha menutupi sesuatu hal yaitu menutupi masalahnya. Untuk menghadapi tipe cewe melankolis Anda cukup meminta maaf sekali saja dengan kata-kata yang bijak dan romantis. Kalaupun dia masih diam dan tetap berkata, “Gak apa-apa”. Biarkan saja seperti itu, itu pertanda Anda belum dimaafkan karena kata maaf tidak secepat itu didapatkan. Tetaplah bersikap ceria dan manis terhadapnya atau bersikap biasa saja seperti seolah tak ada masalah. Maka kelak dia akan kepikiran hal seperti ini, “Kenapa yah aku memendam kekesalan, padahal cowoku selalu menyenangkan hatiku dan bahagia bersamaku. Aku merasa bersalah selalu bersikap seperti ini, aku sayang cowoku.” Dan kemudian jreeeng… tiba-tiba saja dia akan meminta maaf kepada Anda, dan disaat itu juga ada kemungkinan dia menceritakan masalah yang dipikirkannya kepada Anda.
   
 Jika Anda berhadapan dengan tipe cewe koleris, maka bertanyalah juga masalahnya apa. Biasanya koleris akan diam tanpa kata-kata, membuat kamu kebingungan dan khawatir. Saya juga sebenarnya tidak menyukai tipe cewe ini disaat dirinya sedang ngambek, karena perkataannya akan lebih menyakitkan melebihi perkataan cewe sanguis. Berhubung Anda adalah orang yang sangat disayanginya maka cewe koleris lebih cenderung diam saja sambil merendam perasaan kesal teramat dalam. Untuk menghadapinya, cukuplah dengan juga bersikap diam saja. Tak perlu meminta maaf karena pada akhirnya dia sama sekali tak peduli dengan ungkapan maaf Anda. Ingat! Jika Anda meminta maaf kepadanya sama saja Anda membuktikan kepada cewe koleris bahwa Anda memang BERSALAH! Oleh sebab itulah sifat koleris sulit ditebak, namun kenangan antara dirimu dan dialah yang biasanya bisa membuat dirinya luluh dari amarahnya. Jika ingin berdamai dengannya, tak perlu berdebat untuk mengatakan siapa yang benar ataupun yang salah karena pada akhirnya hanya membuat masalah semakin runyam. Sayangi saja dia seperti biasa dan berikan ungkapan tulus dari dalam hati. Jika tidak ditanggapi, biarkanlah seperti itu. Tunggulah hingga dia teringat akan memory kenangan kalian berdua. Setelah itu rasakan kembali cinta dan bukti bahwa dia amat sangat menyayangimu.   
   
 Jika Anda berhadapan dengan cewe plagmatis, tanyakan juga apa masalahnya. Tanyakan, “Ada apa?”. Biasanya cewe plagmatis akan menjawab seperti demikian, “Apanya?”. Seolah-olah tidak tahu apa-apa padahal dirinya sedang kesal dengan sikap Anda. Biasanya tidak sedikit pula cowo yang merasa bosan saat menghadapi cewe plagmatis yang sedang ngambek, karena sifatnya yang damai dan terlalu dingin (padahal emang begitulah sifatnya, dia tak suka menghadapi masalah yang berbuntut panjang dia akan lebih memilih untuk melupakannya begitu saja). Lalu bagaimana cara menghadapi cewe plagmatis yang sedang ngambek? Cukup percaya saja apa yang dikatakannya, cukup percaya bahwa dia memang tidak ada masalah. Kemudian senangkan hatinya dengan sebuah sikap, ingat “sebuah sikap” bukan perkataan. Karena cewe plagmatis cenderung tidak merespon apapun perkataan Anda. Cukup mudah bukan jika Anda menyenangkan hatinya dengan mengajaknya jalan-jalan?

Dari semua contoh tersebut, setidaknya Anda bisa mengambil sikap yang baik dari yang terbaik. Selain itu, entahlah. Saya juga terkadang masih sering merasa bingung bagaimana menghadapi cewe yang sedang ngambek, namun saya selalu berusaha menghargainya, terutama menghargai perasaannya. Namun ada juga satu jurus jitu yang bisa membuat cewe begitu sangat menyayangi Anda  setelah dia ngambek dengan kesalahan Anda.  Inspirasi ini saya dapatkan dari cerita nyata. Adalah sebuah ungkapan cinta yang benar-benar  tulus dari hati dan perasaan. Bukan ungkapan  kepura-puraan. Sungguh, terkadang kekuatan  cinta tanpa kita sadari mampu menghancurkan  batu yang kokoh dan menaklukkan puncak  tertinggi. Meluluhkan hati yang bebal dan  melembutkan perasaan. Maka.. Cintailah pasangan  Anda dengan TULUS.
Read more

Senin, 07 November 2011

Artificial Intelligence

Tampaknya setiap orang memiliki pendapat mereka sendiri tentang kecerdasan. Kecerdasan adalah sebuah konsep yang semua orang tahu, tapi pengertiannya berbeda. Sebagaimana telah kita lihat dalam bab sebelumnya. Rasa adalah sensasi yang kompleks dalam empat dimensi - manis, asam, kepahitan dan asin. Demikian pula, kecerdasan adalah konsep yang rumit, dengan beberapa dimensi. Kecerdasan bukanlah sesuatu yang dapat dijelaskan secara definitif.

Meskipun definisi kecerdasan yang penuh dengan masalah, kita bisa mencari properti yang diinginkan dari kecerdasan bahwa dapat membantu kita untuk menggambarkan sifat intelijen. Dengan kata lain, kita dapat menentukan sifat kecerdasan dengan menjelaskan apa yang 'terlihat' seperti apa itu 'selera'. Peneliti AI  dengan latar belakang pengetahuan teknik dan pendekatan simbolis. AI akan menjelaskan kecerdasan menggunakan bahan seperti berikut:
  • kapasitas untuk memperoleh dan menerapkan pengetahuan;
  • kemampuan untuk melakukan penalaran, dan
  • kemampuan untuk membuat keputusan dan rencana untuk mencapai tujuan tertentu.
Peneliti AI yang lebih memilih pendekatan berbasis perilaku akan menggambarkan perilaku cerdas, menggunakan bahan-bahan seperti:
  • kemampuan untuk melakukan tindakan yang cerdas agen eksternal akan anggap cerdas;
  • kemampuan untuk menunjukkan pengetahuan tentang konsekuensi dari tindakannya, dan
  • kemampuan untuk menunjukkan pengetahuan tentang bagaimana untuk mempengaruhi atau mengubah lingkungan dalam rangka mempengaruhi hasil dan mencapai tujuannya.

Jika kita berpikir dari kecerdasan menggunakan analogi pemetaan, maka kita mungkin menggunakan bahan-bahan berikut untuk menjelaskan kecerdasan:
  • kemampuan mewujudkan suatu, terletak agen untuk lingkungan peta, baik yang nyata dan abstrak (yaitu mengenali pola-pola untuk menyediakan penyederhanaan berguna dan / atau karakteristik dari yang lingkungan);
  • kemampuan untuk menggunakan peta untuk navigasi sekitar lingkungan tersebut;
  • kemampuan untuk memperbarui peta ketika menemukan ketidak-cocokan realitas; dan
  • kemampuan untuk berkomunikasi rincian peta untuk agen lainnya.

Adalah penting untuk menyadari, bagaimanapun, bahwa ini bukan deskripsi definitif, hanya bahan-bahan alternatif untuk kecerdasan. Dalam bab-bab sebelumnya, kita telah melihat berbagai contoh (diimplementasikan sebagai model di NetLogo) yang telah menunjukkan beberapa bahan. Dalam beberapa hal, model ini telah menunjukkan kecil tingkat kecerdasan dalam arti bahwa jika kita mengamati agen manusia dengan perilaku yang sama, kita anggap bahwa untuk sebagai tanda kecerdasan.
Read more

Pre Menstrual Syndorme/PMS

Jika bisa memilih, kebanyakan pria tidak ingin membuat masalah di depan pasangan mereka yang sedang mengalami siklus menstruasi. Sidrom pra menstruasi (Pre Menstrual Syndrome/PMS) pada wanita sering ditakuti oleh para pria.

Banyak dari mereka yang menjadi objek kemarahan bahkan untuk hal-hal kecil. Atau, tiba-tiba saja seorang wanita menangis tanpa alasan yang jelas.

Daripada menghindari, lebih baik ditangani saja. Ada beberapa saran bagi seorang pria dalam menghadapi wanita yang sedang mengalami PMS atau sedang menstruasi.


* Efek hormon
Ingatlah, bahwa emosi yang berubah tiba-tiba bukanlah kepribadian wanita tersebut, namun karena pengaruh hormon. Selama menstruasi, wanita lebih mudah marah, jadi cobalah untuk memahaminya. Hindari hal-hal yang bisa mengganggu mereka atau membuat frustasi mereka.

Meskipun kadang-kadang perilaku wanita terlihat konyol dan lucu selama PMS dan menstruasi, jangan membuat kesalahan dengan menggoda atau bercanda tentang hal itu. Kecuali, Anda ingin kena murka dan ketumpahan marah.

* Perhatikan sikap Anda
Melakukan hal-hal yang tidak disukainya, bisa ditoleransi tetapi tidak pada saat sedang PMS. Ingatlah untuk selalu berperilaku baik. Jangan membuat kesal jika tidak ingin suasana hatinya berubah, saat sedang bersama Anda.

* Berikan bantuan
Pria dapat mengurangi tekanan yang dirasakan oleh pasangan mereka dengan membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.  Sekadar membuang sampah, misalnya.

Shyama, ginekolog Kothari, seperti dikutip oleh Times of India, mengatakan, "Menstruasi sering membuat wanita merasa stres dan tidak nyaman. Jadi lebih baik jika para suami atau pasangannya memberikan perlakuan khusus selama beberapa hari saja."

Ia menyarankan bahwa pria dapat menunjukkan cinta dan perhatian kepada wanita untuk mengurangi dampak negatif dari perubahan hormon dan tubuhnya. "Katakan padanya bahwa dia cantik, meskipun penampilannya agak gemuk karena retensi air pada saat seperti ini membuat tubuh wanita membesar."

Selain rasa sakit pada tubuh, wanita cenderung mengonsumsi makanan manis selama menstruasi. Daripada mengomentari jumlah kalori yang dimakan, para pria disarankan untuk sesekali bergabung dengan pasangannya untuk menikmati sesi ngemil pasangannya. Pijat untuk mengendurkan otot dan membuat rileks sangat dianjurkan untuk wanita yang sedang mengalami PMS dan menstruasi
Read more