Jumat, 29 Juli 2011

Metode Menghitung Masa Subur

Menghitung masa subur merupakan aktivitas yang biasanya selalu dilakukan oleh orang-orang yang akan berhubungan suami istri. Menghitung masa subur dilakukan untuk menghitung besar kecilnya peluang si istri untuk bisa hamil.
Saat sang istri sedang berada pada masa subur, berarti besar peluang baginya untuk hamil sesaat setelah melakukan hubungan atau aktivitas seksual. Namun, jika kemudian didapati bahwa wanita tersebut tidak sedang dalam keadaan subur, maka peluang baginya untuk bisa hamil sesaat setelah berhubungan seksual adalah kecil.
Penghitungan masa subur adalah dimulai saat sang wanita mendapatkan menstruasi pada bulan ini sampai kemudian mendapatkan menstruasi lagi pada bulan berikutnya. Jadi, masa subur seorang wanita adalah pada saat tiga hari sebelum dan sesudah hari keempat belas (kalau siklus menstruasinya adalah per dua puluh delapan hari) atau tiga hari sebelum dan sesudah hari kelima belas (kalau siklus menstruasinya adalah per tiga puluh hari).
Sementara itu, perhitungan siklus menstruasi apakah per dua puluh delapan hari ataukah per tiga puluh hari dilihat dari masa saat seorang wanita mendapatkan haid di bulan ini kemudian sampai ia mendapatkan haid di bulan berikutnya. Jadi kalau wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa suburnya, peluang baginya untuk hamil setelah melakukan aktivitas seksual adalah lebih besar jika dibandingkan dengan mereka yang melakukan aktivitas seksualnya bukan di saat masa subur.
Proses perhitungan masa subur ini saat berguna dan sangat sering dilakukan oleh pasangan suami istri yang ingin menjaga supaya tidak hamil setelah berhubungan seks. Biasanya metode penghitungan masa subur ini kerapkali diaplikasikan oleh pasangan-pasangan yang tidak ingin hamil dan tidak mengikuti program KB (Keluarga Berencana). Komitmen yang kuat untuk menghandalkan perhitungan masa subur sebagai pengganti KB merupakan alternatif bijak lain untuk menghindari terjadinya kehamilan.
Sebaiknya metode perhitungan masa subur ini khusus diterapkan bagi pasangan yang sudah menikah karena ada kalanya teknik perhitungan masa subur ini meleset di mana sebagian kecil wanita tetap mengandung setelah berhubungan seksual di saat sedang tidak subur (berdasarkan perhitungan mereka sendiri).
Load disqus comments

0 komentar